MAKALAH FILSAFAT (smstr 1)
Tugas individu
MAKALAH FILSAFAT UMUM
“Karakteristik Filsafat”
Dosen Pengampu :Eva Rodiah Nur., S.H., M.H.
DiSusun Oleh:
(1321020083)
SIYASAH (HUKUM TATA NEGARA)
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUTE AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
2013
KATA PENGANTAR
Segala
puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan
hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Selawat serta salam semoga
tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.
Dalam makalah ini penulis bermaksud
menjelaskan secara detail tentang “Karakteristik Filsafat”. Adapun tujuan selanjutnya adalah untuk memenuhi salah
satu syarat tugas mata kuliah filsafat umum’.
Akhir
kata, tak ada gading yang tak retak, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan penulis dalam menyelesaikan tugas ini.
Bandar
Lampung,
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................ i
Daftar Isi ..................................................................................................... ii
BAB
1 PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang ........................................................ 1
1.2
Rumusan
Masalah ........................................................ 1
BAB
2 PEMBAHASAN
2.1 Karakteristik filsafat……………………............................ 2
a.
Radikal…………………………………………….. 2
b.
Integral…………………………………………….. 3
c.
Sistematis………………………………………….. 3
2.2 Ciri-ciri filsafat……………………................................... 3
a.
Sangat
umum dan universal………………………………. 3.
b.
Tidak
faktual……………………………………………… 4
c. Bersangkutan dengan nilai………………………………... 4
d. Berkaitan dengan arti……………………………………… 4
e. Implikatif………………………………………………….. 4
BAB
3 PENUTUP
3.1
Kesimpulan .............................................................................. 5
3.2
Daftar Pustaka........................................................................... 6
ii
BAB 1
Pendahuluan
1.1
Latar belakang
Puja dan puji syukur kami
haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
taufiq, rahmat dan hidayahnya kepada kami semua sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini denga tepat
waktu.
Shalawat dan salam tak
lupa kami curahkan pada Nabi Agung
Muhammad SAW yang telah membawa kita keluar dari zaman jahiliyah menuju zaman
yang terang benderang seperti sekarang ini.
Filasafat merupakan induk
dari semua ilmu pengetahun dan juga merupakan
sebuah ilmu yang membahas tentang
persoalan kebenaran hakiki. Adapun Endang
syaifuddin ansori menjelaskan filasafat adalah hasil pemikiran manusia
tentang hakikat semua yang ada secara radikal, integral, dan sistematis.
Filsafat
disebut juga sebagai suatu ilmu pengetahuan yang bersifat eksistensial, artinya
sangat erat hubungannya dengan kehidupan kita sehari-hari. Bahkan justru
filsafatlah yang jadi motor penggerak kehidupan kita sehari-hari baik sebagai
manusia pribadi maupun sebagai manusia kolektif dalam bentuk sesuatu masyarakat
atau bangsa.
1.2
Rumusan masalah
1. Bagaimana bentuk
karakteristik filsafat?
2. Apa ciri-ciri dari
filsafat?
1.3
Tujuan
1. Dapat mengetahui
karakteristik filsafat
2. Dapat mengetahui ciri-ciri
filsafat
BAB II
PEMBAHASAN
KARAKTERISTIK DAN
CIRI-CIRI FILSAFAT
2.1
Karakteristik filsafat
Sesuai dengan definisi
Endang syaifuddin ansori bahwa filasat adalah meliputi tentang hakikat semua yang ada secara
radikal, integral, dan sistematis. Dari pengertian tersebut secara tidak
langsung telah dijelaskan tentang karakteristik filsafat yang meliputi radikal,
integral dan sistematis.
Berfilsafat
adalah berfikir, namun tidak semua berfikir adalah berfilsafat. Berfikir
filsafat mempunyai karakteristik atau ciri-ciri khusus. Bermacam-macam buku
menjelaskan cirri-ciri berfikir filsafat dengan bermacam-macam pula. Tidak lain
diantaranya akan dijelaskan sebagai berikut.
- Radikal
Berfilsafat
berarti berfikir radikal. Filsuf adalah pemikir yang radikal. Karena berfikir
secara radikal, ia tidak akan pernah berhenti hanya pada suatu wujud realitas
tertentu. Keradikalan berfikirnya itu akan senantiasa mengobarkan hasratnya
untuk menemukan realitas seluruh kenyataan, berarti dirinya sendiri sebagai
suatu realitas telah termasuk ke dalamnya sehingga ia pun berupaya untuk
mencapai akar pengetahuan tentang dirinya sendiri. .
Telah jelas
bahwa artinya berfikir radikal bisa diartikan berfikir sampai ke akar-akarnya,
tidak tanggung-tanggung, sampai kepada konsekuensinya yang terakhir. Berfikir
itu tidak setengah-setengah, tidak berhenti di jalan tetap terus sampai ke
ujungnya.
Berfikir
radikal tidak berarti hendak mengubah, membuang atau menjungkirbalikkkan segala
sesuatu, melainkan dalam arti sebenarnya, yaitu berfikir secara mendalam. Untuk
mencapai akar persoalan yang dipermasalahkan. Berfikir radikal justru hendak
memperjelas realitas.
- Integral
Integral yang berarti mempunyai kecenderungan untuk memperoleh pengetahuan
yang utuh sebagai suatu keseluruha atau filsafat memandang objeknya secara
integral.
3. Sistematis
Sistematis disini artinya susunan dan
urutan (hierarki), juga kaitan suatu masalah dengan materi atau masalah lain
yang terdapat pada filsafat. Lantas, apa yang dimaksud dengan materi atau
permasalahn filsafat dan bagai mana susunan dan hubungan satu masalah dengan
masalah yang terjadi?
Menurut Langeveld (1959) mengajukan tiga
masalah pokok dalam filsafat yang
melahirkan jenis jenis filsafat, disebut dengan problematika filsafat. Ketiga
masalah tersebut antara lain:
a.
Masalah mengenal dan mengetahui atau cognition
b.
Masalah segala sesuatu atau metafisika
c.
Masalah penilaian dan aksiologi
2.2 Ciri-ciri
filsafat
Menurut
Clarence I. Lewis seorang ahli logika mengatakan bahwa filsafat itu
sesungguhnya suatu proses refleksi dari bekerjanya akal.Sedangkan sisi yang
terkandung dalam proses refleksi adalah berbagai kegiatan atau problema
kehidupan manusia. Kegiatan atau problem tersebut terdapat beberapa ciri
yang dapat mencapai derajat pemikiran filsafat yaitu:
- Sangat umum dan universal
Pemikiran
filsafat mempunyai kecenderungan sangat umum dan tingkat keumumannya sangat
tinggi Karena pemikiran filsafat tidak bersangkutan dengan obyek-obyek khusus,
akan tetapi bersangkutan dengan konsep-konsep yang sifatnya umum. Misalnya
tentang manusi, tentang keadilan , tentang kebebasan dan lainnya.
- Tidak faktual
Pengertian
tidak factual kata lainnya adalah spekulatif, yang artinya filsafat membuat
dugaan-dugaan yang masuk akal mengenai sesuatu dengan tidak berdasarkan ada
bukti. Hal ini sebagai sesuatu hal yang melampaui batas dari fakta-fakta
pengetahuan ilmiah.
c.
Bersangkutan dengan nilai
C.J. Ducasse
mengatakan bahwa filsafat merupakan usaha untuk mencari pengetahuan, berupa
fakta-fakta yang disebut penilaian. Yang dibicarakan dalam penilaian adalah
tentang yang baik dan yang buruk, yang susila dan asusila dan akhirnya filsafat
sebagai suatu usaha untuk mempertahankan nilai.
- Berkaitan dengan arti
di atas telah
dikemukakan bahwa nilai selalu dipertahankan dan dicari. Sesuatu yang bernilai
tentu di dalamnya penuh dengan arti. Agar upaya para filosof dalam
mengungkapkan ide-idenya agar syarat dengan arti, maka para filosof harus dapat
menciptakan kalimat-kalimat yang logis dan bahasa yang tepat(ilmiah),
kesemuanya itu berguna untuk menghindari adanya kesalahan.
- Implikatif
Pemikira
filsafat yang baik dan terpilih selalu mengandun implikasi (akibat logis), dan
dari implikasi tersebut diharapkan akan mampu melahirkan pemikiran baru,
sehingga akan terjadi proses pemikiran yang dinamis: dari tesis ke anti tesis
kemudian sintesis, dan seterusnya….sehingga tiada habis-habisnya. Pola
pemikiran yang implikatif (dialektis) akan dapat menyuburkan intelektual.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam
pembahasan untuk mencari apakah karakteristik atau ciri-ciri filsafat tersebut
maka dapat disimpulkan bagaimanakah ciri-ciri filsafat. Berfikir filsafat
mempunyai ciri-ciri yang telah dijelaskan dalam pembahasan tersebut yaitu:
universal, spekulatif, berkaitan dengan arti, dan implikatif. Keempat ciri-ciri
tersebut saling berkaitan atau saling terkait dalam berfikir filsafat. Dan pada
intinya berfikir filsafat adalah mengejar kejelasan berarti harus berjuang
dengan gigih untuk mengeliminasi segala sesuatu yang tidak jelas, yang kabur,
dan yang gelap, bahkan juga serta rahasia dan berupa teka-teki. Tanpa
kejelasan, filsafat pun akan menjadi yang mistik, serba rahasia, kabur, gelap
dan tak mungkin dapat menggapai kebenaran. Jelas terlihat bahwa berfilsafat
sesungguhnya merupakan suatu perjuangan untuk mendapatkan suatu perjuangan
untuk mendapatkan kejelasan pengertian dan kejelasan seluruh realitas.
Perjuangan mencari kejelasan itu adalah satu sifat dasar filsafat.
3.2 Saran
Demikianlah makalah yang
dapat kami susun. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, akhir kata penulis
menyadari bahwa makalah ini bukanlah proses akhir, tetapi merupakan langkah
awal yang masih banyak memerlukan perbaikan. Karena itu kami sangat
mengharapkan tanggapan, saran dan kritik yang membangun demi sempurnanya
makalah kami yang selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Anshari, Endang saifuddin. 1981. Ilmu, filsafat dan agama. Bandung:
bina ilmu
http://jeparacablinx.blogspot.com/2013/02/makalah-filsafat-umum.html
Komentar
Posting Komentar